Kamis, 16 Agustus 2012

Asal Usul Sejarah Nama Gunung Fuji


Asal Usul Sejarah Nama Gunung Fuji





Gunung Fuji adalah gunung keabadian atau orang Jepang menyebutnya Fuji san (san
berarti gunung, khusus untuk menyebut gunung Fuji) merupakan gunung berapi
aktif yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ketinggian
gunung Fuji adalah 3.776 M. Gunung ini adalah simbol bagi negara Jepang selain
bunga sakura. Dibalik keindahan panoramanya Fujiyama memiliki legenda cerita
yang menarik. Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di
desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah sebagai penebang bambu. Pada suatu
hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya
seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan
ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9
cm.





Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu
pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka
akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek
pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan
emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.





Asal Usul Sejarah Nama Gunung Fuji





Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi
sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh
pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan
ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak
lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka
dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.





Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang
diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka.
Barang-barang tersebut diantaranya adalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang
terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu
datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu
palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di
bumi ini.





Malam bulan purnamapun akan segera datang.
Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan
nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada
tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan
nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke
bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan
kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya,
maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri
dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu sia-sia.
Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan.





Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima
kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan
nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia
merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di
sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung
tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi
nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal
dengan nama Fujiyama.


ads

Ditulis Oleh : OKE Hari: 06.00 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar