Rabu, 22 Agustus 2012

Cara Kunang-Kunang Menghasilkan Cahaya


Cara Kunang-Kunang Menghasilkan Cahaya





Cahaya redup dari kunang-kunang membuat orang
merinding. Proses yang membuat serangga ini menyala ternyata sangat
menakjubkan. Terdapat lebih dari dua ribu spesies kunang-kunang atau serangga
petir yang sebenarnya kumbang bersayap ini. Serangga ini biasanya hanya muncul
di musim panas karena mereka berkembang di lingkungan hangat dan tropis.





Mekanisme cahaya kunang-kunang memiliki
beberapa tujuan. Kunang-kunang bersinar ketika masih berupa larva kecil. Kedip
pucat kunang-kunang merupakan peringatan bagi predator. Menurut studi peneliti
Tufts University, larva kunang-kunang banyak mengandung bahan kimia yang
merupakan racun bagi hewan dan manusia. Lalu apa yang membuat mereka bersinar?





Menurut peneliti Harvard Medical School,
cahaya itu merupakan hasil pencampuran oksigen, pigmen yang disebut luciferin,
enzim luciferase, bahan kimia adenosine triphosphate (ATP) yang menyediakan sel
energi. Kristal asam urat yang terletak dalam sel diaktifkan untuk membuat
cahaya dan bertindak sebagai lapisan reflektif dan cahaya dari badan serangga.





Namun, pola kedip perut kunang-kunang itu
masih tetap menjadi misteri karena ilmuwan tak yakin apakah pola itu
dikendalikan oleh sel-sel saraf serangga atau suplai oksigen. Ilmuwan hanya
mengetahui kegunaan kedipan itu, kunang-kunang dewasa mengirim sinyal
intermiten yang berbeda untuk menarik perhatian pasangan masa depannya.





Cara Kunang-Kunang Menghasilkan Cahaya





Pola kedipannya pun bervariasi, dari kedipan
pendek hingga panjang berkesinambungan. Tiap spesies kunang-kunang beda pun
memiliki suksesi unik mereka sendiri sehingga memudahkan pasangan kompatibel
menemukan saling bertemu.





Kunang-kunang jantan dan betina menyalakan
lampu hijau mereka ketika memilih jodoh dan menggunakan kedip lampu sebagai
sarana berkomunikasi selama pacaran. Bagaimana dengan mitos memegang
kunang-kunang menyebabkan serangga itu berhenti bersinar karena ia harus
terbang untuk menghasilkan energi untuk bercahaya?





"Tak benar mereka harus bergerak untuk
bercahaya," kata ilmuwan yang mempelajari bioluminescence di Monterey Bay
Aquarium Research Institute Steven Haddock.





Selain kunang-kunang, banyak organisme lain,
terutama makhluk laut menggunakan bioluminescence untuk seleksi seksual,
menarik mangsa dan sebagai alat kamuflase. Menurut Scripps Institution of
Oceanography, diperkirakan terdapat sekitar 90% hewan laut bercahaya.


ads

Ditulis Oleh : OKE Hari: 00.00 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar