Minggu, 12 Agustus 2012

5 Pelajaran Kepemimpinan dari Trilogi Batman


5 Pelajaran Kepemimpinan dari Trilogi Batman





Batman versi baru dari sutradara Christopher
Nolan lengkap menjadi trilogi dengan rilisnya The Dark Knight Rises. Selain
sukses secara komersial, Nolan membawa genre superhero ke arah yang jauh lebih
berkualitas dengan dialog-dialog inspiratif. Percakapan-percakapan antar
karakternya mengandung makna tentang filosofi kehidupan, salah satunya
kepemimpinan.





Hal itu berlaku tidak hanya berlaku di dalam
film, karena bisa diaplikasikan dan sudah ada kasus riil di dunia nyata. Inilah
kutipan-kutipan dialog yang bisa menjadi perenungan bagaimana arti sebuah
kepemimpinan.





1. “Masyarakat Gotham harus punya contoh nyata
dari ketidakpedulian mereka dan aku tidak bisa melakukannya sebagai Bruce
wayne. Aku harus melakukannya sebagai sebuah simbol, yang akan terus dikenang.”





Kutipan dari Batman Begins tersebut adalah ide
pertama Bruce wayne yang ingin masyarakat Kota Gotham memiliki simbol inspirasi
melawan kriminal. Sebuah harapan agar masyarakat terus berbenah diri. Ide itu
terus menjadi inspirasi di dua film berikutnya, dan Batman berhasil ditasbihkan
sebaga simbol abadi Gotham melawan kriminal, bukan sebagai Bruce Wayne atau
orang lain.





Pelajaran yang bisa diambil adalah, sebuah
organisasi dibangun oleh ide, bukan imej seseorang. Contoh tersahih adalah Apple
dan Pixar. Ketika CEO Pixar dijabat Steve Jobs, karya-karya Pixar amat lekat
dengan visi seorang Jobs. Lepas dari Jobs, Pixar unjuk gigi dengan animasi
canggih berkualitas macam Wall-E hingga Up, dan lepas dari imej seorang Steve
Jobs.





Begitupun dengan Apple. Ketika masih hidup,
Apple adalah Steve Jobs. Ketika ia meninggal, para analis menilai Apple tidak
sekuat ketika Jobs menjadi CEO, walau hingga kini Apple tetap menghasilkan
profit raksasa.





2. “Apa yang kau lakukan merepresentasikan
dirimu sesungguhnya”





itulah kutipan Rachel Dawes kepada Bruce Wayne
dalam Batman Begins. Wayne tertangkap basah jalan bareng model cantik demi
menutupi identitas Batman dan bertemu Dawes, teman masa kecil wayne. Apa yang
bisa merepresentasikan dalam sebuah perusahaan adalah sebuah rencana ketika
Anda menjadi seorang pemimpin.





Anda boleh menyusun rencana demi kemajuan
perusahaan dengan konsep yang baik. Maksud Anda jelas amat baik. Namun ternyata
rencana tinggal rencana, karena tidak berjalan sesuai dengan keinginan awal
karena hilang kendali dan kurang perhatian. Pada akhirnya, orang-orang hanya
akan mengingat apa yang Anda lakukan, bukan yang Anda rencanakan.





3. “Kau telah mengidolakan seseorang yang
salah. Biarkan aku beritahu Harvey Dent yang sebenarnya.”





Di akhir The Dark Knight, Jaksa Wilayah Gotham
Harvey Dent terlibat serangkaian pembunuhan. Ia bertransformasi menjadi jahat
karena kematian Rachel Dawes, dibujuk untuk bertindak radikal oleh Joker, dan
menyalahkan semuanya kepada Komisaris Polisi Jim Gordon.





Namun Gordon tidak ingin penduduk Kota Gotham
mencapnya sebagai penjahat, karena mereka akan kehilangan sebuah inpirasi nyata
melawan kriminal. Bekerjasama dengan Batman, Gordon menutup-nutupi kejahatan
Dent dan Batman bersedia disalahkan atas kematian Dent. Namun di The Dark
Knight Rises, semuanya terungkap dan Batman tetap pahlawan sebenarnya.





Pelajaran yang bisa diambil, apapun yang
terjadi kepada perusahaan, tetaplah terbuka kepada publik. jangan
menutup-nutupi kekurangan atau kerugian. Di situlah letak kematangan sebuah
perusahaan diuji, karena sebuah perusahaan akan mendapat respon positif ketika
berhasil mengendalikan sebuah isu maupun kinerja negatif dengan baik dan jujur.





4. “Kau tidak takut mati. Kau pikir itu
membuatmu kuat. Justru itu membuatmu lemah. Karena dorongan kekuatan sebenarnya
adalah ketakutan akan kematian.”





Hal itu disampaikan Bane kepada Bruce Wayne di
sebuah penjara bawah tanah dengan hanya satu pintu keluar, lubang besar di atap
penjara. Dalam sejarahnya hanya ada satu yang berhasil keluar dari penjara
tersebut dengan memanjat dan meloncati sebuah undakan untuk sampai ke puncak
tanpa tali pengaman, seorang gadis kecil.





Resepnya hanya satu, kata seorang tahanan,
sang gadis tidak takut mati. Maka Wayne berhasil keluar lubang tanpa sebuah
tali pengaman, dan memanjat tanpa rasa takut. Pelajaran yang bisa diambil,
jangan takut akan sesuatu bernama risiko. Mungkin ketika memulai sebuah usaha
baru, wajar jika pengusaha memasang banyak pengaman agar usahanya survive.





Memang usaha akan mencapai target yang
diinginkan, namun itu didapat dengan memakan waktu. Coba lepaskan kendali Anda,
dan coba sekali-sekali sesuatu yang berisiko besar, namun akan mempercepat Anda
meraih target.





5. “Dan kenapa kita jatuh, Bruce? Agar kita
bisa belajar untuk bangkit.”





Kata-kata ayah Bruce Wayne, Thomas Wayne,
kepada Bruce kecil menjadi salah satu dialog terbaik dari trilogi Batman versi
Christopher Nolan. Kata-kata itu pula yang menjadi inspirasi Bruce wayne
sebagai Batman untuk melawan kriminal macam Joker dan Bane di dua film
lanjutannya. Kalimat itu juga amat berlaku di dunia nyata.





Seseorang yang sukses di dunia tidak terlepas
dari kata gagal. Bagi mereka, gagal adalah hal biasa. Gagal adalah sesuatu yang
harus dimakan bulat-bulat. Dari sebuah kegagalan, kita akan belajar bagaimana
untuk tidak mengulangi kesalahan dan berbuat sesuatu yang lebih serta meraih
sukses di kemudian hari.


ads

Ditulis Oleh : OKE Hari: 03.00 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar