Senin, 06 Agustus 2012

Hal - Hal Terbaik yang Dialami Orang Tua


Hal Terbaik yang Dialami Orang Tua [DuniaQ Duniamu]





Saat kita menjadi orangtua, minggu dan bulan berlalu, siang dan malam
silih berganti. Dan waktu terasa abadi saat kita menikmati bagian terbaik
sebagai orangtua. Keberhasilan yang sedikit rasanya seperti sudah mencapai
puncak gunung tertinggi, dan apabila cita-cita sudah berhasil dicapai, hati
kita pun serasa meledak dalam kegembiraan. Ya, peran sebagai orangtua adalah
sebuah perjuangan yang unik, dan hanya sedikit hal dalam kehidupan yang
sebanding dengan kebahagiaan itu, seperti yang akan dipaparkan berikut ini.





Saat kelahiran bayi





Barangkali istilah “kesenangan” adalah kurang pas untuk menggambarkan
saat-saat kelahiran bayi; bagi banyak pasangan persalinan dan kelahiran adalah
hal yang menakutkan, namun setiap pasangan akan tetap bertahan menghadapinya.
Dan ketika hal tersebut berhasil dilalui walaupun dengan begitu sulit, akhirnya
pengalaman indah itu telah menganugerahkan sebuah penghargaan akan kehidupan.
Itu adalah benar-benar sebuah keajaiban. Betapapun, tubuh seorang ibu telah
menunaikan tugasnya lebih baik daripada yang dapat dilakukan oleh sebuah
perusahaan manapun:. merencanakan dan kemudian meluncurkan produk baru hanya
dalam waktu sembilan bulan. Tanpa harus ada rancangan anggaran, presentasi atau
pun rencana pemasaran.





Saat pertama keluar rumah





Sebelum bayi dibawa jalan-jalan ke luar rumah biasanya dia diselimuti
rapat-rapat, ditutupi kepalanya dengan topi, dimasukkan ke dalam keranjang, dan
kemudian dimasukkan ke dalam kereta bayi. Dengan penuh perasaan kuatir kita
sering kali bolak-balik menengok keadaan bayi kita sebelum kita mengajaknya
berjalan-jalan. Kereta bayi kemudian didorong secara perlahan ke seputar
komplek dan hanya dalam udara yang hangat. Dan ketika kemudian sudah tiba di
rumah kembali, kita bersyukur bahwa kita dan bayi kita sudah pulang dalam
keadaan selamat. Hal ini barangkali seperti sebuah keberhasilan yang tidak
berarti, tetapi dengan pengalaman ini kepercayaan diri kita seperti bertambah.
Maka sejak saat itu banyak hal menjadi mungkin untuk dilakukan bersama bayi
kita.





Latihan kecil





Ya! Adalah hal yang mengagumkan bagaimana bergairahnya kita ketika
berhasil mengikat tali popok bayi kita. Kita barangkali kuatir kalau-kalau bayi
kita akan terlepas dari diapers yang dikenakannya pada saat kita tertidur.
Tiada hal yang lebih membahagiakan selain melihat kemajuan yang berhasil
dicapai bayi kita yang berumur 3 tahun ketika ia berhasil duduk di toilet pada
saat buang air. Sepertinya akan ada banyak uang yang bisa dihemat untuk membeli
diapers. Jumlahnya mungkin bisa untuk mengongkosinya mendaftar ke perguruan
tinggi bila nanti sudah besar.





Makan Bersama Keluarga





Sebagai orangtua, kita belajar kembali bagaimana caranya memasak makanan
yang sehat, alih-alih memesan makanan dari luar. Bahkan akan menjadi lebih baik
apabila kita berbicara dengan keluarga kita pada saat makan. Kita akan saling
berbagi informasi mengenai sekolah anak kita dan apa-apa yang sudah
dipelajarinya. Kita akan mendengarkan bagaimana pandangnya tentang hal-hal yang
sedang terjadi. Mungkin kita akan tertawa bersama pasangan kita. Memang tidak
semua makanan yang dimakan akan terasa begitu memuaskan, namun menyediakan
waktu untuk berbagi pada saat makan dengan keluarga itulah yang penting. Pada
suatu saat nanti kita akan menuai manfaatnya.





Waktu untuk bermain





Pada saat bermain dengan anak orang tua diibaratkan seperti berada di
mesin waktu. Kita berpindah dari suatu permainan ke permainan yang lain,
bermain boneka-boneka, bermain petak umpet dan bermain dengan binatang
kesayangan. Bermain dengan anak kita akan membangkitkan ingatan kita kembali
akan masa kecil, perasaan yang sudah lama terlupakan. Setiap kali bermain
membuat bangunan dengan Lego, berdandan seperti seorang puteri, atau permainan
lainnya, kita akan menemukan kembali sebuah pemikiran kreatif, yang di dunia
orang dewasa mungkin sangat jarang ditemukan. Biasanya akan terasa sulit
bermain bersama anak kita setelah habis jam kantor – tanpa harus berpikir mengenai
tenggat waktu pekerjaan yang dibebankan kantor kepada kita – tetapi sekali saja
kita berhasil membebaskan pikiran kita, maka kita akan dapat menikmati
saat-saat bersama anak kita dan serasa ingin selamanya.





Pelukan dan ciuman





Barang kali berupa ciuman sekilas yang diam-diam diberikan di pipi pada
saat anak kita tidur. Atau pelukan yang hangat sebelum berangkat ke kantor yang
kemudian dibalas oleh anak kita dengan pelukan dan ciuman khas anak-anaknya.
Balasan itu seakan membangkitkan daya hidup kita, seperti campuran kopi dengan
gula yang diminum di pagi hari. Pengungkapan rasa kasih sayang mungkin akan
semakin berkurang seiring makin dewasanya anak-anak kita.





Anak adalah cerminan kita





Anak kita mungkin mempunyai selera humor yang diwarisinya dari kita,
sehingga ia bisa menghibur pasangan kita yang sedang sedih. Sungguh bagus
karena anak kita tidak mewarisi kelemahan kita yang tidak bisa memperbaiki
perbedaan yang ada yang akan mengkibatkan keretakan hubungan. Pengamatan kita akan
ciri-ciri fisik dan kepribadian yang menjelma secara alami pada anak-anak kita
– dan yang selebihnya, syukurlah, tidak mewujud – adalah salah satu bagian yang
paling memuaskan dari pengawasan tumbuh kembang anak-anak kita.





Menemukan Hobi Baru





Anak-anak memperkenalkan kepada kita hal-hal yang tidak pernah
terpikirkan oleh kita bahwa akan begitu menyenangkan. Sebelum mempunyai anak,
misalnya kita sama sekali tidak mengenal mainan peralatan konstruksi. Sekarang
kita bisa mengenali sebuah mesin berat dari jarak jauh sambil kita berkendara
dalam kecepatan tinggi – dan kita merasa sangat bergairah akan hal itu. Kalau
kita sebenarnya tidak begitu menyukai olah raga, kita bisa kaget bahwa ternyata
anak kita bisa menjadi anggota tim basket. Seandainya pendengaran musikal kita
jelek, mungkin saja anak kita bisa menjadi pemain utama di sekolah musik. Yang
pasti anak-anak kita telah memperluas dunia kita, membuatnya menjadi tempat
yang menyenangkan.





Membangkitkan kenangan akan cinta dan patah hati yang pertama.





Ketika anak-anak kita jatuh cinta terhadap lawan jenis untuk pertama
kalinya, kita akan dibikin pusing oleh gejolak perasaan anak remaja ingusan,
apalagi bila mereka mengalami ciuman pertama yang membara – dan hal-hal pertama
lainnya. Tapi kemudian, ketika kita menyaksikan anak kita menunggu panggilan
telepon dari pacarnya pada kencan berikutnya, dan ternyata pacarnya yang
ditunggu tidak datang. Hati kita terasa sedih karena ikut merasakan
kekecewaannya, tetapi kita bersyukur karena tidak harus merasakan sakit hati
remaja seperti itu. Cinta pertama adalah kenangan terindah yang harus dialami
sendiri.





Hari Wisuda





Apakah kelulusan di jenjang taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah, perguruan tinggi, atau yang lainnya, hari itu anak kita secara formal
menjalani dari satu jenjang ke jenjang pendidikan berikutnya. Walaupun hal
tersebut sangat mendebarkan, namun cukup melegakan seperti berlalunya sebuah
beban kecil. Kekuatiran kita yang mendalam akan kemampuan anak kita telah
digantikan oleh kegembiraan yang meluap-luap akan masa depan mereka. Dan juga
kebanggaan akan kerja keras kita dengan pasangan yang telah berhasil menanamkan
pendidikan kepada mereka mulai dari mengenal abjad sampai dengan mereka lulus
sarjana.





Menemukan kembali pasangan kita





Kita mengira telah mengetahui hal lain tentang dirinya, tetapi
keberadaan anak telah memberikan sebuah peran kepada pasangan kita yaitu
sebagai tokoh baru – bukan sekedar pasangan hidup, seorang kekasih, atau
seorang teman, tapi sebagai ibu atau ayah. Kita akan tersenyum melihat pasangan
kita bergumul dengan anaknya, mengajarinya berkendara, atau menjelaskan
kepadanya mengapa tidak boleh menyakiti binatang. Melihat pasangan kita menjadi
seorang ayah atau ibu – kadang terlihat penyabar, kadang bodoh, kadang lembut,
kadang melawan – membuat kita bertambah mencitainya.

ads

Ditulis Oleh : OKE Hari: 04.00 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar