Minggu, 02 September 2012

Tren Baru : Operasi 'Desain Ulang' Vagina


Tren Baru : Operasi 'Desain Ulang' Vagina





Operasi kelamin atau
labiaplasty awalnya populer di kalangan wanita yang menderita inkontenensia
atau kendur akibat persalinan. Namun belakangan labiaplasty lebih kepada
operasi untuk mempercantik kelamin wanita. Tidak tanggung-tanggung anak gadis
berusia 11 tahun pernah berkonsultasi untuk mempercantik kelaminnya.





Menurut para ahli yang diwawancarai oleh Dailymail saat ini semakin
banyak wanita muda bahkan remaja yang melakukan labiaplasty untuk meremajakan
vaginanya. Seorang ginekolog di Washington, D.C., Amerika Serikat, dr. Iglesias
menyampaikan keprihatinannya terhadap operasi mempercantik vagina yang menjadi
tren di kalangan remaja.





Para kritikus juga percaya labiaplasty semakin diminati karena banyak
wanita yang mengidamkan bentuk tubuh yang ideal. Seorang ahli bedah
mengungkapkan bahwa ada beberapa pasien yang melakukan operasi karena
dipengaruhi pornografi dan media.





Pada tahun 2011, American Society of Aesthetic Plastic Surgeon mencatat
ada lebih dari 2140 wanita di Amerika Serikat yang melakukan operasi peremajaan
vagina. Tidak hanya di Negeri Paman Sam saja labiaplasty diminati, di Inggris
peminat operasi ini meningkat sebanyak 5 kali lipat dalam satu dekade. Padahal
untuk melakukan satu kali operasi mempercantik vagina Anda harus meneluarkan
uang sebesar 2.500-12.000 dollar atau setara dengan Rp. 23 juta - 112 juta.





Walaupun operasi peremajaan ini terlihat hanya memotong beberapa bagian
dari bagian genital Anda, tetapi menurut dr. Iglesias ada efek sampingnya yang
berbahaya bagi tubuh. Menurutnya banyak pasien yang tidak memahami secara pasti
dampak buruk yang mungkin terjadi setelah melakukan labiaplasty.





Dr.Iglesias mengungkapkan kepada Dailymail efek samping yang mungkin
dialami oleh pasien yang melakukan labialpasty, yaitu infeksi, rusaknya
jaringan parut, nyeri dan yang terparah dapat menyebabkan klitoris menjadi
tidak peka.





Dengan adanya kemungkinan buruk yang mungkin terjadi American College of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengeluarkan himbauan di tahun 2007
untuk melarang wanita untuk melakukan labiaplasty dengan alasan kecantikan.
Namun, banyak wanita yang menampiknya dengan alasan labiaplasty dapat membuat mereka
lebih percaya diri dan meningkatkan kepuasan seksual.





Seperti halnya Kari. Wanita yang menolak menyebutkan nama belakangnya
ini melakukan labiaplasty karena menganggap ada beberapa dari bagian genitalnya
yang mengganggu.


ads

Ditulis Oleh : OKE Hari: 04.00 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar