Seorang mantan mucikari, Elene Vis, di
Belanda mendirikan sekolah untuk prostitusi. Yang diberi nama Hanky Panky
School. Dan gilanya, sekolah ini memakai kurikulum! Kurikulumnya dibuat
secara profesional agar para lulusannya bisa menjalankan profesinya (tentu saja
sebagai pelacur) secara lebih profesional, lebih banyak menghasilkan uang dan
akhirnya bisa lebih awal ‘pensiun’ dengan bekal materi yang cukup.
Vis sebelumnya pernah heboh karena menerbitkan
buku autobiografinya yang kontroversial berjudul “Escort Queen with
Turbopower”, membuka sekolahnya di Amsterdam. Materi pelajaran di sekolah
bagi calon pelacur high class ini mengajarkan ilmu marketing yang cukup serius.
“Anda bisa menyebutnya teknik pemasaran. Anda harus punya ketrampilan menjual,
tak peduli yang Anda jual tubuh sendiri atau peralatan rumah tangga. Prinsipnya
tetap saja sama,” kata Elene.
Prostitusi telah menjadi profesi legal di
Belanda sejak 1988. Mereka mulai membayar pajak pendapatan sejak tahun 1996 dan
rumah prostitusi atau brothel mulai dinyatakan legal sejak 2001.
Distrik-distrik “lampu merah’ di Amsterdam menjadi tujuan favorit wisatawan
dalam dan luar negeri serta menghasilkan jutaan euro per tahunnya dan menjadi
salah satu penyumbang pajak terbesar.
Vis mengatakan bahwa para PSK yang bekerja
lewat agensinya bisa berpenghasilan sampai 6000 euro tiap bulan, dengan hanya
40 jam kerja. Itulah sebabnya ia lalu mendirikan sekolah tersebut. “Kami
memberikan training untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan uang lebih
banyak dari pekerjaan mereka,” katanya.
Dengan biaya 450 euro per orang para ‘murid’
akan diberi perlajaran dalam bentuk tutorial dan video presentasi tentang
berpikir positif dan teknik-teknik bercinta, termasuk ajaran Kama Sutra. Selain
dirinya sendiri, Vis juga mendatangakn para profesional di bidangnya untuk
subyek yang berbeda, seperti bagaimana berpakaian yang sesuai, bagaimana etika
menghadapi tamu. Ia mengatakan “Intinya setiap orang bisa jadi cantik, dengan
menonjolkan kekuatan dan menutupi kelemahan Anda. Anda harus sadar seperti apa
penampilan Anda di mata orang lain,”
Menurut Vis, cara berpikir positip dan rasa
percaya diri amat penting untuk membuat klien lebih betah dan menghabiskan
waktu lebih lama. “Seks 10 menit tidak akan menghasilkan banyak uang,” katanya.
Benar-benar gila. Apakah kompleks pelacuran di
gang Dolly, Surabaya, para PSK nya pernah bersekolah di tempat ini? Bukankah
metode "pemasaran" nya sama dengan yang digunakan di Amsterdam yaitu
mereka dijejerkan seperti barang di pasar swalayan?
0 komentar:
Posting Komentar